|



MAKALAH
|
Rancang Bangunan Jaringan Teknik
|
|
NAMA KELOMPOK :
·
ALEXANDRIAN ADITYA
PRAYOGA
·
DIAH ULFIANA
·
DINIK FITRI NUR
ERVINA YANTI
·
MOH MUSTAIN
·
SANDRA DEWI
·
TOYIBATUL LI’ILA
·
WIJI SETYO NUR
ANDAYANI
|
|
XI
TKJ-2
|
SMK
NEGERI 1 BAURENO
|
|
Kata Pengantar :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala limpahan rahmat, inayah, serta taufik dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah tentang PERENCANAAN DAN PENYAMBUNGAN SEBUAH JARINGAN
LOCAL ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Dan tak lupa kami ucapkan banyak
terima kasih kepada pak rohman, selaku guru pembimbing mata pelajaran Rancang
Bangunan Jaringan Teknik di kelas XI TEKNIK KOMPUTER JARINGAN-2/SMKN 1 BAURENO.
Harapan kami semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehinggakami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui massih
banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang, oleh karena
itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini
Baureno, 27 juli 2016
RANCANG BANGUNAN JARINGAN TEKNIK
XI TEKNIK KOMPUTER JARINGAN-2
PERENCANAAN
DAN PENYAMBUNGAN SEBUAH JARINGAN LOCAL
Perancangan
jaringan lan

Jaringan
lokal atau Local Area Network adalah sekumpulan dua atau lebih komputer yang
berada dalam batasan jarak lokasi satu dengan yang lain, yang saling terhubung
langsung atau tidak langsung. LAN dibedakan atas cara komputer tersebut saling
terkoneksi, baik secara logik maupun fisik. Komputer dalam sebuah LAN bisa
berupa PC, Macintosh, Unix, Minicomputer, Mainframe ataupun hardware lain
dengan arsitektur yang berbeda, walaupun ada batasan dalam setiap mesin untuk
saling terkoneksi dengan mesin lain berupa batasan fisik dan logik. Sebuah PC
atau komputer dalam sebuah LAN disebut sebagai node, node bisa berupa server
atau workstation yang kadang disebut sebagai station saja. Minicomputer atau
Mainframe berfungsi sebagai host untuk sebuah dumb-terminal atau PC (diskless
workstation). LAN yang mengkoneksikan node melalui jaringan publik telepon atau
dedicated biasa disebut sebagai Wide Area Network (WAN).
Node
terkoneksi ke jaringan melalui Network Interface Card (NIC) atau network
adapter. NIC diinstall di expansion-slot komputer, beberapa vendor komputer
membuat NIC yang sudah terpasang on-board di dalam papan induknya. NIC
terkoneksi ke jaringan secara langsung atau tidak langsung. Setiap node minimal
mempunyai satu interface, tidak tertutup kemungkinan sebuah node dipasang dua
atau lebih interface untuk koneksi yang simultan ke beberapa jaringan
sekaligus. Kemungkinan ini menjadi salah satu solusi alternatif untuk
menggantikan dedicated-router dengan sebuah PC yang berfungsi sebagai router.
1.
Topologi
Dalam kaitannya dengan konfigurasi, tipe LAN dibagi menjadi dua bagian:
Dalam kaitannya dengan konfigurasi, tipe LAN dibagi menjadi dua bagian:
·
Kaitan
administrasi antar node, jaringan server-base dan jaringan peer-to-peer.
·
Kaitan
fisik dan logik antar node, ditentukan oleh bagaimana logika/fisik data
melewati jaringan yang dibedakan oleh arsitektur jaringan berupa Ethernet,
Token-Ring atau FDDI dll, dan tipe logik jaringan bus, ring atau star.
Dalam jaringan server-base sebuah
server mengatur akses resource (file dan print) untuk workstation. Server
menjalankan Network Operating System (NOS) untk menyediakan layanan dan
mengotentifikasi workstation/user dan klien menjalankan software NOS-client.
Server bisa berbentuk dedicated yang berfungsi hanya sebagai server, contohnya
server Novell NetWare, ada juga yang mempunyai dua fungsi sekaligus bisa
dipakai sebagai layaknya sebuah workstation. NOS yang non-dedicated lebih
banyak disukai pengguna, contoh yang non-dedicated adalah Windows NT Server dan
hampir semua mesin Unix dan Linux.
Peer-to-peer network atau disingkat peer-network merupakan
contoh jaringan yang lebih egaliter, semua node bisa bertindak sebagai server
maupun workstation dan tidak ada autentifikasi terpusat, autentifikasi diatur
tersendiri di setiap node yang memberikan layanan. Server yang dimaksud di sini
bukanlah benda fisik tetapi sebuah terminologi dimana node yang memberikan
layanan dinamakan server dan node yang mengakses layanan tersebut dinamakan
klien. Secara simultan sebuah node dapat menjalankan layanan server dan klien.
Topologi jaringan dibedakan atas
layout antar node secara fisik dan logik. Secara fisik topologi jaringan berupa
sistem bus, ring, star ataupun campuran.
· Sistem bus menggunakan media yang
dipakai bersama antar node, contohnya jaringan 10Base-2 dan 10base-5 yang
menggunakan kabel coaxial.
· Sistem ring menggunakan koneksi
antar node berbentuk melingkar, sistem ini dikembangkan oleh IBM.
· Sistem star menggunakan konsentrator
untuk koneksi semua node, konsentrator ini bisa berupa hub ataupun switch.
Topologi logik jaringan dibedakan
atas bagaimana data dilewatkan melalui jaringan. Secara fundamental hanya ada
dua topologi logik yaitu:
· Bus, sistem ini menggunakan metoda
broadcast ke jaringan untuk komunikasi data dari node ke node. Setiap node akan
menerima data dari broadcast ini dan akan diabaikan jika memang bukan
tujuannya. Broadcast yang berlebihan bisa mengurangi kinerja jaringan, karena
kondisi ini dikenal metoda switching untuk mengurangi broadcast (berlaku hanya
pada jaringan kabel).
· Ring, sistem ini menggunakan metoda
token-passing dimana data yang dikirim akan berputar melalui node ke node
sampai node tujuan ditemukan.
Topologi logik pada implementasinya secara fisik bisa
berbeda, misalnya topologi ethernet bus menggunakan kabel UTP dan concentrator
hub (secara fisik topologinya adalah star). Topologi logik jauh berkembang
lebih pesat dibandingkan dengan topologi fisik.
2.
Arsitektur
jaringan
Arsitektur Jaringan terdiri dari
perkabelan, topologi, media metoda akses dan format paket. Arsitektur yang umum
digunakan dalam jaringan adalah berbasis kabel elektrik, melalui perkembangan
teknologi optik kini banyak digunakan juga serat kabel optik sebagai media
alternatif beserta kelebihan dan kekurangannya. Arsitektur Jaringan berada pada
masa kondisi transisi. ARCnet, Ethernet dan Token-Ring merupakan salah satu
contoh arsitektur lama yang akan segera digantikan dengan arsitektur lain dengan
kecepatan yang lebih tinggi.
Arsitektur Jaringan yang sekarang
banyak dipakai, meskipun dianggap obsolete, mendukung transmisi mulai dari 2,5
Mbps untuk jaringan ARCnet, 10 Mbps Ethernet dan 16 Mbps untuk jaringan
Token-Ring. Arsitektur Jaringan ini telah dikembangkan untuk kinerja yang lebih
tinggi, pada jaringan ARCnet ditingkatkan menjadi ARCnet Plus 20Mbps dan
Ethernet ditingkatkan menjadi 100 Mbps Fast Ethernet dan 1000 Mbps dengan nama
Gigabit Ethernet.
Selain pengembangan yang sudah ada,
juga mulai diimplementasikan arsitektur baru seperti serat optik atau Fiber
Distributed Data Interface (FDDI) dan Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Teknologi terakhir untuk serat optik adalah Synchronous Optical Network
(SONET). Selain jaringan kabel tembaga dikenal juga jaringan nirkabel atau
wireless. Jaringan nirkabel menggunakan sistem transmisi gelombang radio dan
gelombang mikro (microwave). Serat optik mempunyai kelebihan yang sama dengan
nirkabel dibandingkan jaringan kabel tembaga yaitu jangkauan jarak yang lebih
jauh. Serat optik banyak dipakai untuk lintas pulau dan lintas negara yang
lebih sering disebut kabel-laut, sedangkan nirkabel menggunakan komunikasi
satelit. Kelemahan komunikasi satelit dibandingkan kabel-laut adalah komunikasi
satelit mempunyai delay waktu yang lebih tinggi.
Di awal millenium ketiga ini kita
sudah menikmati jaringan kabel, jaringan optik dan jaringan nirkabel radio.
Mungkin suatu saat kita akan sempat menikmati teknologi baru selain ketiga
teknologi jaringan di atas, semoga.
3.
Perangkat
keras
Perangkat keras jaringan yang
berbasis PC adalah komputer itu sendiri, kartu jaringan, kabel, konektor,
konsentrator kabel, pelindung dan perlengkapan tambahan (tools).
Komputer yang dipakai dalam jaringan
umumnya mempunyai spesifikasi kelas AT dengan prosesor 80386 ke atas, kelas
prosesor ini mampu memproses data dengan sistem arsitektur 32 bit. Untuk
stations atau dumb-terminal bisa lebih rendah spesifikasinya.
Kartu jaringan atau Network
Interface Card (NIC) menjadi syarat utama komputer tergabung dalam sebuah
jaringan, setiap komputer minimal mempunyai satu kartu. Kartu jaringan dipasang
harus sesuai dengan arsitektur jaringan yang dipakai, kartu Ethernet tidak bisa
dipasang di jaringan Token-Ring. Umumnya kartu ARCnet dan Ethernet relatif
lebih murah dibandingkan dengan kartu Token-Ring, sedangkan kartu Serat Optik
jauh lebih mahal dibandingkan dengan komputer itu sendiri.
Kabel yang digunakan bervariasi
sesuai dengan topologi logik jaringan, jaringan Ethernet Bus menggunakan kabel RG-58
atau thin-net coaxial, RG-8 atau thick-net, sering juga disebut dengan Yellow
Cable. ARCnet juga menggunakan kabel rg-58 tetapi menggunakan sebuah
consentrator. Saat ini ARC sudah sangat jarang dipakai. Kabel jaringan yang
paling banyak dipakai sekarang adalah Unshielded Twisted Pair (UTP) atau
pasangan kabel berpilin tanpa pelindung. Untuk pemakaian luar gedung digunakan
Shielded Twisted Pair (STP). Dalam beberapa kondisi tertentu terdapat pemakaian
drop-cable di jaringan thick-net dan patch-cable di jaringan UTP.
Konektor yang dipakai dalam jaringan
harus sesuai dengan jenis kabel dan jenis NIC. Beberapa konektor tertentu harus
disertakan dengan pemasangan grounding untuk menghindari imbas listrik atau
petir.
Selain peralatan fisik juga
dibutuhkan peralatan bantuan untuk pengerjaan pemasangan kabel seperti crimper,
AVOmeter dan network tester. Network tester cukup mahal, bisa ribuan dollar,
untuk jaringan kecil bisa cukup dengan AVOmeter saja untuk memastikan kondisi
sambungan yang dilakukan crimper layak digunakan.
4.
Perangkat
lunak
Perangkat lunak jaringan terdiri
dari driver interface (NIC), Sistem Operasi Jaringan atau Network Operating
System (NOS), Aplikasi Jaringan, Aplikasi Manajemen dan Aplikasi
Diagnostik/Monitoring dan Aplikasi Backup. Beberapa dari elemen-elemen ini
terbundel dalam satu paket NOS dan sebagian berbentuk sebagai third-party
software.
Driver menjembatani kartu jaringan
dengan perangkat lunak jaringan di sisi server maupun workstation. Driver kartu
jaringan spesifik terhadap jenis kartu jaringan dan sistem operasi yang
dipakai, biasanya selain disediakan oleh vendor pembuat kartu tersebut juga
kadang disediakan oleh vendor sistem operasi jaringan. Jika anda kehilangan
driver NIC tersebut anda masih bisa mencari melalui internet ke situs vendor
tersebut atau ke situs NOS-nya.
Jenis driver yang dikembangkan ada
dua buah yaitu Open Data-Link Interface (ODI) dan Network Driver Interface
Specification (NDIS). Network Operating System berjalan di server dan
bertanggungjawab untuk memproses request, mengatur jaringan, dan mengendalikan
layanan dan device ke semua workstation. NOS bisa saja merubah file system yang
dipakai di workstation secara transparan, misalnya pada sistem Novell Netware,
workstation menggunakan Windows dengan filesystem FAT dan server menggunakan
Netware File System, contoh lain yaitu koneksi Windows ke Linux Samba.
Setiap workstation membutuhkan
aplikasi NOS client untuk dapat berkomunikasi dengan server. Aplikasi ini
sering juga disebut sebagai shell, redirector, requestor atau client. Pada
umumnya NOS client sudah terbundel dalam sistem operasi, misalnya Samba client
di Windows sudah termasuk dalam Explorer.
Network Aware Application adalah bundel aplikasi server yang
didesain khusus untuk sistem jaringan. Aplikasi ini mempunyai sifat aware
terhadap sistem jaringan seperti pencatatan akses, pembatasan akses tertentu,
dll. Aplikasi yang canggih dalam dunia client/server bahkan bisa membagi proses
ke mesin-mesin lain yang terpisah. Di Linux contohnya adalah proyek Beowulf.
Network Management Software adalah
perangkat lunak yang berfungsi memonitor jaringan. Elemen yang dimonitor bisa
berupa aktivitas jaringan, hidup/matinya node, dll. Protokol Simple Network
Management Protocol berfungsi untuk hal ini, jika semua node mendukung
SNMP-agent maka perangkat lunak monitoring dapat memantau semua aktivitas yang
terjadi di node misalnya kinerja processor, penggunaan RAM, trafik input/output
dll. Salah satu aplikasi ini yang dikembangkan di Linux adalah NetSaintdan MRTG
(Multi Router Traffic Grapher).
Aplikasi Backup dalam NOS menjadi
salah satu hal yang penting dalam jaringan, NOS biasanya sudah membundel
aplikasi ini dalam paketnya. Backup bisa dilakukan secara software ataupun
hardware, secara software seorang admin bisa melakukan remote backup ke mesin
lain secara berkala, secara hardware backup biasanya dilakukan dengan
disk-mirroring.
5.
Pengembangan
Pengembangan jaringan meliputi 4
tahap yang harus dilalui untuk mendapatkan hasil yang sempurna dalam jaringan.
Keempat tahap tersebut adalah planning (perencanaan), design (perancangan),
implementation (implementasi) dan operation (operasional).
a. Perencanaan
Tahap awal ini bertujuan untuk
mendapatkan needs (kebutuhan), keinginan (desirability) dan kepentingan
(interest). Untuk mendapatkan ketiga hal ini harus dilakukan survey ataupun
wawancara terhadap user. Selain itu harus ditentukan pendekatan yang paling
feasible untuk tahapan selanjutnya.
Satu langkah yang paling penting
dalam perencanaan jaringan ini adalah pencarian/investigasi dalam konteks
sebelum jaringan terbentuk. Investigasi ini ditujukan untuk mencari pola kerja,
alur, trafik dan kemungkinan bottleneck di dalam jaringan, selain itu
investigasi ini bisa membantu dalam kemungkinan kebutuhan di masa selanjutnya.
Berbicara dengan user langsung akan mendapatkan input yang lebih signifikan
tentang kebutuhan mereka, keinginan dan mungkin juga ketakutan user. Sebagai
admin anda harus bekerjasama dengan user.
Keputusan terhadap sistem jaringan
bisa dilakukan dengan dua hal, memenuhi kebutuhan secara langsung atau memenuhi
kebutuhan melalui hal yang bersifat alternatif. Dalam beberapa kondisi
investasi di awal mungkin lebih besar dibandingkan dengan operasional yang ada,
tapi di masa mendatang investasi maupun operasional selanjutnya bisa jauh lebih
kecil. Selain kebutuhan di atas juga harus didefinisikan batasan yang ada
seperti perangkat yang ada, kemampuan user, kondisi lingkungan seperti suhu dan
kelembaban dll.
Langkah selanjutnya adalah merancang
biaya dengan batasan faktor-faktor kebutuhan dan keinginan di atas.
Elemen-elemen yang menyangkut pembiayaan antara lain:
· Kabel, biaya kabel itu sendiri dan
proses instalasinya, bisa terjadi biaya instalasi lebih tinggi dari biaya kabel
itu sendir.
· Perangkat Keras, seperti komputer, NIC,
terminator, hub dll.
· Perangkat Lunak, NOS, client dan
berbagai aplikasinya.
· Pelindung Jaringan, seperti
Uninterruptible Power System (UPS), anti petir, spark arrester.
· Biaya habis, biaya konsultan,
arsitek maupun operator pada saat instalasi.
· Biaya berjalan, seperti biaya
bulanan bandwidth, listrik, AC, gaji admin dan operator.
· Biaya pelatihan untuk administrator
dan user.
Selain elemen-elemen di atas ada
satu yang sering dilupakan yaitu biaya downtime. Downtime terjadi pada saat
pemindahan dari sistem lama ke sistem baru, pada saat downtime ini terjadi
pengurangan produktifitas karena user harus menunggu sistem yang baru berjalan
dan pada saat sistem baru ini mendapatkan kegagalan, sementara sistem harus
dikembalikan ke keadaan semula
b. perancangan
Tahap ini merupakan detail
perencanaan di atas. Dalam tahap ini faktor-faktor yang ada dalam perencanaan
dijabarkan secara detail untuk kebutuhan tahap selanjutnya pada saat
implementasi. Perancangan jaringan adalah proses yang mystic-mixture art,
science, keberuntungan (luck) dan accident (terjadi begitu saja). Meskipun
penuh dengan proses yang misterius ada banyak jalan dan strategi untuk
melaluinya.
Jumlah node dan pendelegasian tugas.
Isu yang banyak dikenal dalam perancangan jaringan adalah jumlah node/titik
yang ada. Dari jumlah node yang ada bisa kita definisikan tugas yang harus
dikerjakan oleh setiap node, misalnya karena jumlah node sedikit print-server
cukup satu disambungkan di server atau di salah satu workstation. Jika jumlah
node lebih banyak ada kemungkinan terjadi duplikasi tugas untuk dibagi dalam
beberapa segmen jaringan untuk mengurangi bottleneck.
Pendefinisian Operasional Jaringan.
Langkah yang bagus jika anda mendapatkan perhitungan sumber daya dan pemakaian
jaringan. Perhitungan ini berkaitan dengan spesifikasi perangkat keras yang
akan dipakai seperti apakah harus menggunakan switch daripada hub, seberapa
besar memory yang dibutuhkan, apakah dibutuhkan kabel riser fiber optik karena
jaringan menyangkut bangunan berlantai banyak, dan sebagainya.
Pendefinisian Administrasi Keamanan.
Tipe keamanan jaringan berkaitan banyak dengan jenis autentifikasi dan data
dalam jaringan. Selain ancaman terhadap jaringan dari arah luar juga harus
diperhatikan ancaman dari arah dalam, dari user jaringan itu sendiri.
Pertimbangan terhadap keamanan ini juga mempengaruhi pemakain peralatan baik
secara fisik dan logik. Secara fisik misalnya penggunaan switch lebih aman
terhadap proses sniffing dari satu node ke broadcast jaringan, selain
meningkatkan kinerja jaringan (pengurangan broadcast yang berlebihan), secara
logik misalnya penggunaan protokol jaringan yang dipakai (apakah cukup protokol
TCP/IP saja?), pemakaian protokol yang secure yang dienkrip seperti SSH (Secure
SHell), SSL (Secure Socket Layer) dan PGP (Pretty Good Privacy).
Pendefinisian Administratif
Jaringan. Untuk kelancaran operasional jaringan harus ada pembagian tugas dalam
memaintenance jaringan, baik yang menyangkut perangkat lunak, standar prosedur
maupun yang berkaitan dengan sumber daya manusia seperti administrator dan
operator. Aspek-aspek yang berkaitan dengan operasional ini antara lain:
· Perawatan dan backup, kapan, siapa
dan menggunakan apa.
· Pemantauan software dan upgrade
untuk memastikan semua software aman terhadap bugs.
· Standar prosedur untuk kondisi
darurat seperti mati listrik, virus ataupun rusaknya sebagian dari alat.
· Regulasi yang berkaitan dengan
keamanan, seperti user harus menggunakan password yang tidak mudah ditebak atau
penggantian password secara berkala.
Checklist dan Worksheet. Checklist dan Worksheet berfungsi
sebagai catatan kebutuhan, kejadian dan prosedur yang terjadi dalam jaringan,
biasanya berbentuk form yang diisi oleh user ataupun siapa saja yang berkaitan
dengan kejadian yang terjadi. Checklist dapat digunakan dalam memproses
kegiatan yang terjadi untuk bahan pelaporan dan evaluasi. Setelah jaringan
terbentuk bisa saja sistem manual ini dipindahkan dalam bentuk digital menjadi
Frequently Ask Questions (FAQ) dan trouble-ticket. Beberapa vendor NOS tertentu
membuat sistem checklist yang bisa dipakai langsung oleh user. Di sisi operator
jaringan ada juga yang menggunakan sistem maintenance sheet yang digunakan oleh
operator/admin untuk memastikan prosedur perawatan berjalan sempurna.
c. implementasi
Pemasangan jaringan secara aktual terjadi pada tahap
implementasi. Di tahap ini semua rencana dan rancangan diterapkan dalam
pekerjaan fisik jaringan.
Beberapa pertimbangan dan saran dalam melakukan instalasi jaringan:
Beberapa pertimbangan dan saran dalam melakukan instalasi jaringan:
· Tetap informasikan ke user apapun
yang terjadi selama pemasangan.
· Dapatkan diagram eksisting jaringan,
jika terjadi kemungkinan kabel yang sudah eksis tetap bisa dipakai atau digunakan
sebagai backup/cadangan
· Tes semua komponen sebelum dipasang
dan tes kembali setelah komponen terpasang.
· Kabel dan komponen harus dipasang
oleh orang yang mengerti tentang hal tersebut.
· Jangan melanjutkan ke langkah
berikutnya sebelum memastikan langkah sebelumnya telah benar-benar selesai.
· Catat dengan eksak perangkat keras
yang dipasang termasuk aksesorisnya, seperti catu daya (power suplly), patch
cable, konektor dsb.
· Catat masing-masing komponen yang
terinstall termasuk spesifikasi dan lokasinya.
· Setelah semua terpasang tes secara
menyeluruh dalam jaringan.
· Install aplikasi dalam jaringan dan
lakukan tes. Jangan melakukan tes dengan data yang sebenarnya, gunakan
fake-data (data contoh).
Selain catatan instalasi buatlah
manual yang detail untuk administrator, supervisor, operator maupun user.
Manual ini bisa dijadikan sebagai prosedur standar dalam operasional maupun
perawatan. Lengkapi manual dengan diagram dan as-built-drawing dari sistem
kabel yang dipasang.
Tahap implementasi harus dibarengi dengan proses pelatihan. Proses pelatihan ini ditujukan ke semua pemakai jaringan baik itu administrator, supervisor, operator maupun user. Proses pelatihan bisa diadakan secara in-house maupun outside training. Tahap pelatihan ini juga menjadi faktor dalam pembiayaan jaringan secara keseluruhan. Implementasi dalam lingkungan kerja. Selain implementasi sebuah jaringan baru dalam kondisi tertentu dalam lingkungan kerja tidaklah semudah memasang jaringan yang benar-benar baru. Banyak pertimbangan yang harus diperhatikan seperti adaptasi terhadap jaringan baru, waktu downtime dan masalah lain yang bisa saja timbul.
Tahap implementasi harus dibarengi dengan proses pelatihan. Proses pelatihan ini ditujukan ke semua pemakai jaringan baik itu administrator, supervisor, operator maupun user. Proses pelatihan bisa diadakan secara in-house maupun outside training. Tahap pelatihan ini juga menjadi faktor dalam pembiayaan jaringan secara keseluruhan. Implementasi dalam lingkungan kerja. Selain implementasi sebuah jaringan baru dalam kondisi tertentu dalam lingkungan kerja tidaklah semudah memasang jaringan yang benar-benar baru. Banyak pertimbangan yang harus diperhatikan seperti adaptasi terhadap jaringan baru, waktu downtime dan masalah lain yang bisa saja timbul.
Ada beberapa strategi dalam menghadapi hal ini:
· Cold conversion, strategi ini adalahØ penggantian total dari jaringan lama (atau tanpa jaringan)
ke jaringan baru. Strategi ini termasuk paling mudah dilakukan tetapi strategi
ini biasanya tidak dipakai untuk jaringan yang mempunyai tugas/misi yang kritis
seperti jaringan yang menghubungkan kasir pasar swalayan, tidak boleh terjadi
downtime.
· Conversion with overlap, strategi
iniØ
melakukan pemasangan dan operasional secara paralel, selama jaringan baru
dipasang jaringan lama tetap berjalan sambil sedikit demi sedikit beralih ke
jaringan baru. Strategi ini harus mempertimbangkan waktu jika faktor waktu
menjadi batasan utama.
· Piecemeal conversion, strategi ini
mirip dengan strategi sebelumnya hanya dilakukan secara lebih detail dan
bertahap.
TEKNIK KOMPUTER JARINGAN